Kamis, 20 Oktober 2016

Komunikasi Diplomatik - Kintan Meidhita Sadena (2014230022)

Komunikasi Diplomatik



Lord Strang menyatakan dalam bukunya yang berjudul The Foreign Office (1954:171) bahwa Komunikasi Diplomatik merupakan pelaksanaan hubungan antarpemerintah negara melalui wakil-wakil yang ditunjuk untuk hal tersebut. Komunikasi berkaitan dengan pengelolaan segala urusan Negara oleh para duta besar dan duta di luar Negeri berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh Menteri luar negeri, maka dari hal tersebut bahwa komunikasi diplomatik diperlukan keterampilan dalam mengelola urusan antarnegara itu dibawah kendali kemenlu dan perwakilan-prwakilan asing setempat.
Ketentuan seluruh urusan resmi antarnegara harus dilakukan oleh, dari, dan melalui menteri luar negeri jika urusan itu berkaitan erat dengan ketentuan hukum antarnegara mengenai kedudukan menteri luar negeri. Jalur komunikasi antara kemenlu dan perwakilan-perwakilan asing setempat dianggap begitu penting sehingga jalur tersebut sangat pantang untuk diabaikan maupun dilanggar. Hal tersebut berarti, jika perwakilan asing memiliki suatu keperluan atau urusan, hal tersebut “harus” disampaikan melalui saluran kemenlu setempat dan tidak boleh berhubungan langsung dengan instansi lain. Keharusan ini berdasarkan pedoman serta prinsip hubungan luar negeri sebagai berikut:
1.      Politik luar negeri merupakan satu kesatuan dan tidak terbagi
2.      Untuk tertibnya pengurusan masalah internasional, disyaratkan agar komunikasi antarpemerintah dilakukan oleh dan dari menteri luar negeri.
3.      Seluruh urusan resmi dengan negara penerima (pemerintah setempat) dipercayakan kepada perwakilan diplomatik dari negara pengirim atau melaui departemen / kemeterian luar negeri.







Setiap Diplomat perlu memiliki kemampuan untuk menyusun ide-ide dan menungkapkan ide idenya dengan kata-kata yang baik. Seorang diplomat harus bisa berkomunikasi dengan baik, karena Komunikasi yang baik adalah yang berkualitas dan dapat mendatangkan manfaat bagi yang terlibat. Bahasa Diplomat adalah bahasa yang terkontrol secara emosional dan memakai kata-kata yang terpilih. Seorang diplomat perlu membuat pihak-pihak yang ingin dipengaruhiya merasa senang, menyimpan rasa hormat dan kagum kepada identitas-identitas yang dekat pada dirinya. Hal sulit dalam komuniksi diplomatik adalah menyakinkan pihak pendengar untuk memahami kondisi yang ada dan memiliki cara untuk mengontrolnya.
Selain itu sangat penting memiliki kesan yang mendalam dan sensasi, karena kesan dapat ditunjukan dengan bahasa tubuh, melalui sikap dan perilaku yang dalam berinteraksi dan diperkuat dengan menunjukan respon yang cepat dan tepat saat sedang menyampaikan sebuah ide. Tugas diplomat salah satunya adalah dengan mempengaruhi persepsi dan pilihan-pilihan yang ada di pihak lain, yang dilakukan dengan menggunakan bahasa, simbol-simbol yang dapat memikat hati.

Pidato Diplomatik
Ø  Pidato diplomatik diberikan untuk menunjukan posisi terhadap sesuatu menerangkan apa yang harus dilakukan sambil membujuk orang-orang agar masuk kepihaknya
Ø  Perumusan pidato diplomatik sangatlah penting karena setiap kata dalam pidato diplomatik akan dimaknai oleh para pendengarnya dengan mengacuh pada kepentingan pihaknya.






Struktur Diplomatik
Terdapat empat struktur diplomatik
1.      Kata pembuka
Contoh:
Ø  Your Majesties
Ø  Your Excellencis - head of state and goverment
Ø  Your Excellencis minister – high commision and ambassador
Ø  Distinguish delegates- observer and guest ladies and gentlement
Contoh: Pembukaan pidato si atas diberikan H.E. Taboo Mbeki (Presiden Afrika Sealatan)dalam acara pembukaan konferensi Non Blok 2003.Tidak menyebutkan nama oran melainkan hanya jabatan dan kolektivitar yang hadir.
2.      Pidato Diplomatik berisi ucapan Terima kasih dan pujian kepada tuan rumah dan momunitas diplomatik yang harir dan yang disasar melalui pertemuan itu. (Rasa Ketersanjungan).
3.      (Summoning Coorperation), mengutarakan tujuan mengajak kerjasama sambil menunjukan keinginan pihaknya untuk bkerja bersama-sama dengan pihak yang disasar melalui diplomasi itu. Pada bagian ini juga termasuk mengungkapkan kejadian-kejadian situasi yang mendorong kepada keinginan itu termasuk semangat nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mendasarinya.
4.      Bagian akhirnya adalah penutup dan kesimpulan. Di isi dengan penekanan-penekanan tentang pandangannya atas sesuatu yang dipersoalkan, meminta kebersamaan, kerjasama dan himbauan agar mengikuti.




Pemilihan bahasa Negosiasi
      Dalam pelaksaan, pada taraf dan tahap negosiasi atau Diplomasi Internasional, Bahasa yang digunakan perlu disepakati. Di dalam Konferensi Internasional, bahasa dan ungkapan yang digunakan memiliki gaya tertentu, pengungkapannya ada yang bersifat formal, ada yang informal. Tergantung pada tempat, situasi dan kondisi. Tapi tetap memiliki gaya yang eksklusif. Banyak variasi pertanyaan dan ungkapan (ekspresisions and phrases) yang dipakai didalam pertemuan internasional, dengan berbagai fungsi. Ada yang untuk mengajukan usul, ada yang menyatakan permintaan maaf. Ada yang untuk menyatakan penghargaan. Banyak frase dan ungkapan yang digunakan dalam setiap Konferensi Internasional yaitu :
1.      Presenting An Argument ( menyampaikan alasan yang logis dan masuk akal) :
Beginning :
1. I would like to begin by ... ,
2. I would like to comment on the problem of ...
Ordering :
1.      First of all, we must bear in mind...
2.      To begin with..

Introducing a New Point :
1.      I would now like to turn briefly to the problem of...
2.      Turning to...
Adding:
1.      In addition...
2.      I might add that...
Giving an Example:
1.      Let me give an Exemple...
2.      To Illiustreate this point, let us consider...


Balancing:
1.      On the one hand... but on the order hand...
2.      Although..., we mustn’t forget...
Generalising:
1.      On the whole, ...
2.      In General,...
Starting
1.      I’d rsther.. than...
2.      I prefer... to...
Conclding:
1.      I’d like to conclude by starting that...
2.      I would now like to conclude my comments by

2.      Opinions (Opini-Opini)
Asking for an Opinion :
1.      What’s your position on...
2.      What do you think of...?
Asking for reaction :
1.      I wonder if you’d like to comment, Mr less?
2.      Where exacly do you stand on this issue?
Giving strong option:
1.      I firmly believe that...
2.      It’s my belief that...
Giving neutral options :
1.      I think that...
2.      In my opinion...
3.      As i see it...
4.      From my point of view...
Giving tentative :
1.      It seems to me that...
2.      I would say that...
3.      Agreeing and Disagreeing
Strong agreement :
1.      I completely agree.
2.      I’m of exactly the same opinion
3.      I am in total agreement
Neutral agreement:
1.      I agree.
2.      I think we are in agreement on that.
Partial agreement:
1.      I agree in principle, but...
Soft strong disagreement:
1.      With respect...
2.      Frankly...
Softening neutral disagreement:
1.      I’m afraid..
2.      I’m sorry...
Strong disagreement:
1.      I totally disagree with you.
2.      I don’t agree at all.

4.      Interrupting (interupsing)
Interrupting :
1.      May i interrupt you for a moment?
2.      I’d like to...
Taking the floor:
1.      Could i come in at this ponit?
2.      If i could say a word about...
Commenting:
1.      I wonder if i coukd comment on that last point?
Coming back to a point:
1.      As i was saying...
2.      To return to...
Preventing an interruption
1.      If i might just finish...
2.      If you would allow me to continue...
5.      Clarifying ( menjelaskan)
Asking for confirmatin:
1.      Would i be correct in saying that...?
2.      Are you saying that...?
Asking for a repetition
1.      You go over it again please?
2.      I’m afraid i don’t undersand- what you mean
6.      Questioning (bertanya, menyoal)
Asking general question
1.      I would you mind...?
2.      May i ask...
Asking for further information
1.      Could you give us – some 4 details about...?
2.      Culd you ^expand on that?
7.      Proposals (usulan-usulan)
Proposals, recommendations and suggestios- strong :
1.      I strongly recommend that...
2.      In my view, the only 3viable solution is...
Proposals, recommendations and suggestios- neutral
1.      I 1propose that..
2.      My 2proposal is that...
Expressing total support :
1.      I am fully in favour of...
2.      I 3totally agree with...
8.      Opposition ( menolak)
9.      Importance and certainly (penting dan pasti)
10.  Compromising (kompromi)

DAFTAR PUSTAKA:
Noor, Amirudin.” KOMUNIKASI-NEGOSIASI-DIPLOMASI: “TRIOLOGI”. Jakarta selatan: PT. Upakara Sentosa Sejahtera, 2014.
Shoelhi, Mohammad. DIPLOMASI: Praktik Diplomasi Internasional. Bandung: Sembiosa Rekatama Media, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar