Kamis, 20 Oktober 2016

Komunikasi Diplomatik - Nizar Maulana Rifan (2013130006)

Komunikasi Diplomatik



Etika Komunikasi
Komunikasi yang baik adalah yang melaksanakan dengan tanggung jawab. Yang perlu landasan kejujuran dan kebenaran yang pada saat yang sama memperhatikan hak – hak orang lain. Cari ini sejalan dengan teknik negosiasi yang menetapkan bahwa negotiation is not about outwitting or taking advantage of others. It is about arriving at shared solution to a problem.
Komunikasi Konstruktif
Pengertian sederhana menyebutkan bahwa berkomunikasi berarti dapat menyampaikan sesuatu, menyingkapkan agar pesan berhasil disampaikan kepada orang lain. Etika komunikasi selalu dapat terpelihara bila kita berpegang kepada penyampaian dan pencapaian melalui pembicaraan yang bermutu. Creative quality talk. Untuk itu kunci adalah mempertahankan pembicaraan yang konstruktif. Untuk itu digunakan respon yang positif. Hindarkan bersifat reaktif. Yang dimaksud dengan reaktif adalah sikap yang mengutanakan kata tidak.
Kegagalan berkomunikasi dengan baik adalah menghabiskan waktu dengan percuma. Bisa pula menimbulkan saling kurang menghormati atau saling kurang percaya. Padahal saling percaya merupakan syarat utama untuk mencapai tujuan bersama.
Kritik dan Perihal dengan Sejawat Sekerja
Kritik terhadap pandangan lawan bicara jangan dipantangkan. Arti kritik disini adalah pernyataan pendapat bahwa ada sesuatu yang salah, yang tidak tepat. Kritik sebaiknya disampaikan secara individual dan tidak terbuka dihadapan pihak lain. Hindarkan sarkasme, pernyataan yang pahit dan ironis yang dimaksudkan untuk perasaan. Sarkasme dapat menyebabkan perasaan seseorang kurang bernilai. Padahalnya komunikasi yang baik adalah yang saling memperkuat saling membangun.
Penampilan
Gerak dan gaya adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Kalimat it is not what you say but how you say it tersebut diatas juga berarti gerak dan ekpresi wajah yang berkaitan dengan apa yang kita ungkapan. Tentu saja penampilan dan perangkat pakaian yang kita kenakan membawa pengaruh tertentu. Ini sangat penting karena first impression is the most important. Yaitu kesan pertama itu adalah amat sangat penting artinya.
Personal dan Interpesonal.
Sungguh bahwa kita akan lebih mudah mengerti tentang diri kita sendiri dengan berkaca kepada orang lain. Pembentukan konsep diri dari kita umumnya timbul dari grup acuan (reference group). Grup acuan ini memiliki norma tertentu yang dapat secara emosional mengikat dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita.
Sukses komunikasi interpersonal banyak tergantung pada kualitas konsep diri sendiri. Apakah kita memandang diri kita positif atau negative.
Positif:
·         Yakin mampu mengatasi masalah
·         Merasa setara dengan orang lain
·         Menerima pujian tanpa pura – pura rendah hati.
·         Menyadari perasaan dan kebutuhan orang lain
·         Mampu memperbaiki diri sendiri
·         Transparan

Negatif:
·         Peka terhadap kritik\
·         Sering menghindari dialog terbuka
·         Responsive sekali terhadap pujian
·         Pengeluh
·         Sukar mengakui kelebihan orang lain
·         Sulit mengemukakan gagasan
·         Tidak mampu berbicara di depan umum
·         Hiperkitis
·         Cenderung merasa tidak disenangi orang lain
·         Pesimistis terhadap kompetisi
·         Cenderung sekecil mungkin berkomunikasi
·         Menghindari situasi komunikasi
Atraksi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang efektif adalah apabila pertemuan menyenangkan komunikan, yang melakukan komunikasi. Dalam hubungan interpersonal adalah alamiah bisa terjadi salah pengertian atau konflik. Penyebab utamanya adalah semangat kompetisi, yang menampakan diri dalam keinginan untuk mengungguli. Acapkali timbul dari otak bawah sadar. Atau juga oleh ingin mendominasi. Penyebab lain adalah kegagalan. Provokasi dan perbedaan nilai.
Setiap orang umumnya melakonkan dan berperan tanpa henti untukmenyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan. Ada take and give, bisa disebut pula sebagai social exchange model. Bentuk ni menunjukan saling menerima dan memberi, sesuai dengan kebutuhan masing – masing. Cara lain adalah berperan dan menyesuaikan diri dengan mempertimbangkan situasi dan lingkungan. Ada model interaksional yang memiliki sifat structural, integrative dan saling ketergantungan. Ini terlihat pada hubungan interpersonal dalm situasi institusi dan birokrasi. Struktur mengharuskan ada pembagian tanggungjawab dan tugas. Tugas dan durasi hubungan interpersonal memiliki pengaruh tertentu.
Beberapa pandangan untuk menghindarkan konflik interpersonal yang tidak bermanfaat adalah :
·         Bangun saling pengertian dalam tim
·         Pahami bahwa semua anggota tim yang memiliki kepentingan yang sah
·         Mengertilah bahwa tidak ada satu pandangan pun yang harus lebih unggul dari yang lainnya
·         Perlakukan semua semua anggota tim dengan penuh bermartabat dan rasa hormat.
·         Bangun kepercayaan.
·         Tetapkan norma atau syarat bagaimana untuk saling berinteraksi.
Norma yang harus dipertimbangkan adalah :
·         Perhatikan ide orang lain
·         Ide kita adalah untuk berbagi bukan untuk dipaksakan
·         Akui bahwa mungkin ada ide lebih dari satu sudut pandang
·         Akui bahwa ada saja hal yang tidak bisa dipastikan.


Hakekat komunikasi antar manusia
Hakekat manusia antar makhluk manusia adalah satu proses yang berkenaan dengan informasi yang mengandung makna tertentu, berbagai akal dan mengandung arti tertentu. Komunikasi mengandung sifat tertentu. Sudah jelas komunikasi dapat dilakukan dengan kata – kata lisan dan dapat pula dengan isyarat. Pesan yang disampaikan mestilah disampaikan untuk dapat dimengerti agar pengertian ditangkap oleh penerima pesan, maka penyampaiannya harus denga jelas supaya pesan mencapai tujuannya. Pesan itu mestilah pula disampaikan dengan etika. Dari sudut ini terlihat komunikasi antar manusia itu mesti didukung oleh berbagai syarat.
Komunikasi yang memiliki keutamaan adalah yang mengandung dan menekankan kepada isi dan bersifat memperkokoh hubungan. Mesti ada rambu uang mengatur. Karakteristik komunikasi cukup rumit. Pertama komunikasi mau tidak mau tetap perlu ada (inescapable), sekali diluncurkan, maka tidak dapat ditarik mundur (irreversible). Komunikasi yang dibahas disini adalah yang mengandung hal yang baik. Yan emphasizes content and relationship. Yang memadukan niat dengan keakraban. Yang mengandung kejujuran, integritas dan kualitas unggul, yang memiliki daya dorong dan tidak dictatorial.
Ada pula komunikasi penyajan yaitu apabila seorang pembicara menyampaikan ceramahnya pada sebuah pertemuan. Tujuannya lagi – lagi pada untuk menyampaikan berita atau informasi, mempengaruhi atau menghibur.
Konflik dan solusi
Dalam hubungan interpersonal adalah alamiah pula bisa terjadi sengketa apabila ada dua orang yang saling tidak dapat sepakat mencapai tujuan atau kebutuhan masing – masing. Tidak ada diantara mereka yang memiliki interpersonal power yaitu kemampuan untuk mempengaruhi yang lain untuk mengarahannya memenuhi keinginannya. Tata cara mengatasi konflik sebaikanya terlebi dahulu diketahui apakah sengketa itu hendak terjurus pada konfrontasi yang berorientasi menang – kalah. Atau akan dicoba dengan membangun orientasi menang – menang. Pilihan lain adalah non-confrontationa. Cara ini berintikan mundur setapak, menghindari konfrontasi atau salah satu pihak mengalah pada yang lain.
Kelompok
Komunikasi dalam kelompok menyangkut tujuan kelompok itu, menyatukan pengertian dan mengolah bahasan agar pembicaraan berjalan lancer dan efektif dalam memecahkan problem dan mencapai tujuan bersama. Kelompok menawarkan sesuatu yang besar. Pertama biasanya lebih mampu mengembangkan kreatifitas dibanding individual, perorangan, kelompok terdiri dari banyak orang, maka banyak pula informasi atas sesuatu perkara yang bisa dihimpun. Sebaliknya komunikasi dalam kelompok juga memiliki kerugian yang nyata. Berhadapan dengan pribadi yang semacam ini bukan tidak mungkin anggota lain merasa tertekan lalu tidak berkeinginan untuk menyanggah.
Anggota grup yang efektif adalah mereka yang menyadari dengan sungguh – sungguh arti dari apa yang mereka kerjakan. Mereka pandai memanfaatkan pesan dan penyampaian lewat verbal dan non verbal.
Terdapat enam alasan pokok mengapa grup dan tim ada kalanya melakukan diskusi dengan kedunguan.
1.      Tidak adanya tujuan bersama. Penyakit manakala grup tidak mengawali sesuatu dengan menampilkan tujuan.
2.      Analisis terinci yang melumpuhkan. Para anggota tim sangat berlebihan menganalisis lalu terjerumus dalam pembicaraan yang kurang penting, serta mengabaikan kegiatan yang bernilai.
3.      Melompat memutuskan solusi – solusi. Sangat mungkin alasan kedua tersebut pada akhirnya mendorong untuk melompat mengambil keputusan.
4.      Group think. Artinya karena sudah terjadi banyak pedoman yang tidak dijalankan, anggota grup terlalu cepat menyatakan persetujuan atas hal yang belum cukup dibincangkan.
5.      Pokok hal yang melompat – lompat. Tidak terdapat agenda dan struktur yang rapi.
6.      Killer inch. Alasan ini bergerak mengendap lalu diujung perjalanan diskusi diketahui bahwa pembicaraan sudah jauh bergeser.
Strategi
Susun strategi dengan rapi agar pertemuan efektif. Untuk ini, buatkan struktur pertemuan. Ketahui pula bagaimana caranya untuk menata serta mengendalikan interaksi. Untuk menjamin interaksi dalam kendali yang baik dan tetap berjalan diatas landasan yang tepat, perlu adanya pimpinan dengan keterampilan yang mampu bertindak laksana seorang penjaga gerbang. Dia tahu yang boleh masuk atau tidak dalam diskusi.
Yang bisa meniadakan konflik dalam pertemuan adalah keterampilan peserta untuk menangani gejala konflik. Yang utama adalah pengendalian emosi. Andai memang konflik tidak terelakan, pihak bersengkata hendaknya mendiskusikan penyebab sengketa  dan berupaa mengatasinya. Pada tahap mencari penyelesaian, ungkaplah dengan jelas peristiwa apa yang menyebabkan konflik.

Klien Interaction
Dianjurkan untuk membangun dan memelihara hubungan berkesinambungan dengan klien untuk mengetahu bagaimana pelayanan yang kita tawarkan dan menilai diri sendiri dengan respond dan sikap.
Peran dan Komunikasi Publik
Pesan yang disampaikan bukan saja untuk menyampaikan informasi, tetapi juga untuk memikat perhatian public agar bergeser mendekat kepada kita. Hal – hal yang menarik untuk mendorong manusia untuk bertindak diuraikan oleh Charles Marsh adlah bahwa apabila pesan, dorongan atau saran itu akan bisa mendatangkan uang atau menghemat. Ak perlu bersusah payah, lebih nyaman terhindar dari penyakit, memperoleh pujian, dicintai orang, memuaskan rasa ingin tahu dsb.
Diantara sari positif dan efektif di uraikan para ahli mengandung “Seven Cs” yaitu:
a.       Credibility. Unsur yang mempertaruhkan harga diri kita.
b.      Context. Kata pernyataan kita serta lingkup yang mempengaruhi perlu dipertimbangkan.
c.       Content: Kandungan makna dari apa yang kita nyatakan.
d.      Clarity: Kejelasan yang tidak menimbulkan salah pengertian.
e.       Continuity and Consistency: ada alur yang tak terputus dengan tahap yang berkesinambungan.
f.       Channels: Jalurnya adalah baik, melalui indra yang lazim dilakukan dengan berkomunikasi.
g.      Capability: Menyangkut kemampuan kita sebagai pemeran untuk mencapai tujuan.
Tidak jarang ada keluhan bahwa pesan masih tidak dimengerti orang lain. Freeman Teague, Jr berujar: Nothing is so simple that it cannot be misunderstood”.
Daftar Pustaka
·         Noor, Amiruddin, 2014, Komunikasi Negosiasi Diplomasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar