Komunikasi Diplomatik
Etika Komunikasi
Komunikasi yang baik adalah yang
melaksanakan dengan tanggung jawab. Yang perlu landasan kejujuran dan kebenaran
yang pada saat yang sama memperhatikan hak – hak orang lain. Cari ini sejalan
dengan teknik negosiasi yang menetapkan bahwa negotiation is not about
outwitting or taking advantage of others. It is about arriving at shared
solution to a problem.
Komunikasi
Konstruktif
Pengertian sederhana menyebutkan bahwa
berkomunikasi berarti dapat menyampaikan sesuatu, menyingkapkan agar pesan
berhasil disampaikan kepada orang lain. Etika komunikasi selalu dapat
terpelihara bila kita berpegang kepada penyampaian dan pencapaian melalui
pembicaraan yang bermutu. Creative quality talk. Untuk itu kunci adalah
mempertahankan pembicaraan yang konstruktif. Untuk itu digunakan respon yang
positif. Hindarkan bersifat reaktif. Yang dimaksud dengan reaktif adalah sikap
yang mengutanakan kata tidak.
Kegagalan berkomunikasi dengan baik
adalah menghabiskan waktu dengan percuma. Bisa pula menimbulkan saling kurang
menghormati atau saling kurang percaya. Padahal saling percaya merupakan syarat
utama untuk mencapai tujuan bersama.
Kritik dan
Perihal dengan Sejawat Sekerja
Kritik terhadap pandangan lawan bicara
jangan dipantangkan. Arti kritik disini adalah pernyataan pendapat bahwa ada
sesuatu yang salah, yang tidak tepat. Kritik sebaiknya disampaikan secara
individual dan tidak terbuka dihadapan pihak lain. Hindarkan sarkasme,
pernyataan yang pahit dan ironis yang dimaksudkan untuk perasaan. Sarkasme
dapat menyebabkan perasaan seseorang kurang bernilai. Padahalnya komunikasi
yang baik adalah yang saling memperkuat saling membangun.
Penampilan
Gerak dan gaya adalah hal yang tidak
bisa diabaikan. Kalimat it is not what you say but how you say it tersebut
diatas juga berarti gerak dan ekpresi wajah yang berkaitan dengan apa yang kita
ungkapan. Tentu saja penampilan dan perangkat pakaian yang kita kenakan membawa
pengaruh tertentu. Ini sangat penting karena first impression is the most
important. Yaitu kesan pertama itu adalah amat sangat penting artinya.
Personal dan
Interpesonal.
Sungguh bahwa kita akan lebih mudah
mengerti tentang diri kita sendiri dengan berkaca kepada orang lain.
Pembentukan konsep diri dari kita umumnya timbul dari grup acuan (reference
group). Grup acuan ini memiliki norma tertentu yang dapat secara emosional
mengikat dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita.
Sukses komunikasi interpersonal banyak
tergantung pada kualitas konsep diri sendiri. Apakah kita memandang diri kita
positif atau negative.
Positif:
·
Yakin mampu
mengatasi masalah
·
Merasa setara
dengan orang lain
·
Menerima pujian
tanpa pura – pura rendah hati.
·
Menyadari
perasaan dan kebutuhan orang lain
·
Mampu
memperbaiki diri sendiri
·
Transparan
Negatif:
·
Peka terhadap
kritik\
·
Sering
menghindari dialog terbuka
·
Responsive
sekali terhadap pujian
·
Pengeluh
·
Sukar mengakui
kelebihan orang lain
·
Sulit
mengemukakan gagasan
·
Tidak mampu
berbicara di depan umum
·
Hiperkitis
·
Cenderung merasa
tidak disenangi orang lain
·
Pesimistis
terhadap kompetisi
·
Cenderung
sekecil mungkin berkomunikasi
·
Menghindari
situasi komunikasi
Atraksi
Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang efektif
adalah apabila pertemuan menyenangkan komunikan, yang melakukan komunikasi.
Dalam hubungan interpersonal adalah alamiah bisa terjadi salah pengertian atau
konflik. Penyebab utamanya adalah semangat kompetisi, yang menampakan diri
dalam keinginan untuk mengungguli. Acapkali timbul dari otak bawah sadar. Atau
juga oleh ingin mendominasi. Penyebab lain adalah kegagalan. Provokasi dan
perbedaan nilai.
Setiap orang umumnya melakonkan dan
berperan tanpa henti untukmenyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi
lingkungan. Ada take and give, bisa disebut pula sebagai social exchange model.
Bentuk ni menunjukan saling menerima dan memberi, sesuai dengan kebutuhan
masing – masing. Cara lain adalah berperan dan menyesuaikan diri dengan
mempertimbangkan situasi dan lingkungan. Ada model interaksional yang memiliki
sifat structural, integrative dan saling ketergantungan. Ini terlihat pada
hubungan interpersonal dalm situasi institusi dan birokrasi. Struktur
mengharuskan ada pembagian tanggungjawab dan tugas. Tugas dan durasi hubungan
interpersonal memiliki pengaruh tertentu.
Beberapa pandangan untuk menghindarkan konflik
interpersonal yang tidak bermanfaat adalah :
·
Bangun saling
pengertian dalam tim
·
Pahami bahwa
semua anggota tim yang memiliki kepentingan yang sah
·
Mengertilah
bahwa tidak ada satu pandangan pun yang harus lebih unggul dari yang lainnya
·
Perlakukan semua
semua anggota tim dengan penuh bermartabat dan rasa hormat.
·
Bangun
kepercayaan.
·
Tetapkan norma
atau syarat bagaimana untuk saling berinteraksi.
Norma yang harus dipertimbangkan adalah :
·
Perhatikan ide
orang lain
·
Ide kita adalah
untuk berbagi bukan untuk dipaksakan
·
Akui bahwa
mungkin ada ide lebih dari satu sudut pandang
·
Akui bahwa ada
saja hal yang tidak bisa dipastikan.
Hakekat
komunikasi antar manusia
Hakekat manusia antar makhluk manusia
adalah satu proses yang berkenaan dengan informasi yang mengandung makna
tertentu, berbagai akal dan mengandung arti tertentu. Komunikasi mengandung
sifat tertentu. Sudah jelas komunikasi dapat dilakukan dengan kata – kata lisan
dan dapat pula dengan isyarat. Pesan yang disampaikan mestilah disampaikan
untuk dapat dimengerti agar pengertian ditangkap oleh penerima pesan, maka
penyampaiannya harus denga jelas supaya pesan mencapai tujuannya. Pesan itu
mestilah pula disampaikan dengan etika. Dari sudut ini terlihat komunikasi
antar manusia itu mesti didukung oleh berbagai syarat.
Komunikasi yang memiliki keutamaan
adalah yang mengandung dan menekankan kepada isi dan bersifat memperkokoh
hubungan. Mesti ada rambu uang mengatur. Karakteristik komunikasi cukup rumit.
Pertama komunikasi mau tidak mau tetap perlu ada (inescapable), sekali
diluncurkan, maka tidak dapat ditarik mundur (irreversible). Komunikasi yang
dibahas disini adalah yang mengandung hal yang baik. Yan emphasizes content and
relationship. Yang memadukan niat dengan keakraban. Yang mengandung kejujuran,
integritas dan kualitas unggul, yang memiliki daya dorong dan tidak
dictatorial.
Ada pula komunikasi penyajan yaitu
apabila seorang pembicara menyampaikan ceramahnya pada sebuah pertemuan. Tujuannya
lagi – lagi pada untuk menyampaikan berita atau informasi, mempengaruhi atau
menghibur.
Konflik dan
solusi
Dalam hubungan interpersonal adalah
alamiah pula bisa terjadi sengketa apabila ada dua orang yang saling tidak
dapat sepakat mencapai tujuan atau kebutuhan masing – masing. Tidak ada
diantara mereka yang memiliki interpersonal power yaitu kemampuan untuk
mempengaruhi yang lain untuk mengarahannya memenuhi keinginannya. Tata cara
mengatasi konflik sebaikanya terlebi dahulu diketahui apakah sengketa itu
hendak terjurus pada konfrontasi yang berorientasi menang – kalah. Atau akan
dicoba dengan membangun orientasi menang – menang. Pilihan lain adalah
non-confrontationa. Cara ini berintikan mundur setapak, menghindari konfrontasi
atau salah satu pihak mengalah pada yang lain.
Kelompok
Komunikasi dalam kelompok menyangkut
tujuan kelompok itu, menyatukan pengertian dan mengolah bahasan agar
pembicaraan berjalan lancer dan efektif dalam memecahkan problem dan mencapai
tujuan bersama. Kelompok menawarkan sesuatu yang besar. Pertama biasanya lebih
mampu mengembangkan kreatifitas dibanding individual, perorangan, kelompok
terdiri dari banyak orang, maka banyak pula informasi atas sesuatu perkara yang
bisa dihimpun. Sebaliknya komunikasi dalam kelompok juga memiliki kerugian yang
nyata. Berhadapan dengan pribadi yang semacam ini bukan tidak mungkin anggota
lain merasa tertekan lalu tidak berkeinginan untuk menyanggah.
Anggota grup yang efektif adalah mereka
yang menyadari dengan sungguh – sungguh arti dari apa yang mereka kerjakan.
Mereka pandai memanfaatkan pesan dan penyampaian lewat verbal dan non verbal.
Terdapat enam alasan pokok mengapa grup
dan tim ada kalanya melakukan diskusi dengan kedunguan.
1.
Tidak adanya
tujuan bersama. Penyakit manakala grup tidak mengawali sesuatu dengan
menampilkan tujuan.
2.
Analisis terinci
yang melumpuhkan. Para anggota tim sangat berlebihan menganalisis lalu
terjerumus dalam pembicaraan yang kurang penting, serta mengabaikan kegiatan
yang bernilai.
3.
Melompat
memutuskan solusi – solusi. Sangat mungkin alasan kedua tersebut pada akhirnya
mendorong untuk melompat mengambil keputusan.
4.
Group think.
Artinya karena sudah terjadi banyak pedoman yang tidak dijalankan, anggota grup
terlalu cepat menyatakan persetujuan atas hal yang belum cukup dibincangkan.
5.
Pokok hal yang
melompat – lompat. Tidak terdapat agenda dan struktur yang rapi.
6.
Killer inch.
Alasan ini bergerak mengendap lalu diujung perjalanan diskusi diketahui bahwa
pembicaraan sudah jauh bergeser.
Strategi
Susun strategi dengan rapi agar
pertemuan efektif. Untuk ini, buatkan struktur pertemuan. Ketahui pula
bagaimana caranya untuk menata serta mengendalikan interaksi. Untuk menjamin
interaksi dalam kendali yang baik dan tetap berjalan diatas landasan yang
tepat, perlu adanya pimpinan dengan keterampilan yang mampu bertindak laksana
seorang penjaga gerbang. Dia tahu yang boleh masuk atau tidak dalam diskusi.
Yang bisa meniadakan konflik dalam
pertemuan adalah keterampilan peserta untuk menangani gejala konflik. Yang
utama adalah pengendalian emosi. Andai memang konflik tidak terelakan, pihak
bersengkata hendaknya mendiskusikan penyebab sengketa dan berupaa mengatasinya. Pada tahap mencari
penyelesaian, ungkaplah dengan jelas peristiwa apa yang menyebabkan konflik.
Klien
Interaction
Dianjurkan untuk membangun dan
memelihara hubungan berkesinambungan dengan klien untuk mengetahu bagaimana
pelayanan yang kita tawarkan dan menilai diri sendiri dengan respond dan sikap.
Peran dan
Komunikasi Publik
Pesan yang disampaikan bukan saja untuk
menyampaikan informasi, tetapi juga untuk memikat perhatian public agar
bergeser mendekat kepada kita. Hal – hal yang menarik untuk mendorong manusia
untuk bertindak diuraikan oleh Charles Marsh adlah bahwa apabila pesan,
dorongan atau saran itu akan bisa mendatangkan uang atau menghemat. Ak perlu
bersusah payah, lebih nyaman terhindar dari penyakit, memperoleh pujian,
dicintai orang, memuaskan rasa ingin tahu dsb.
Diantara sari positif dan efektif di uraikan para
ahli mengandung “Seven Cs” yaitu:
a.
Credibility. Unsur
yang mempertaruhkan harga diri kita.
b.
Context. Kata
pernyataan kita serta lingkup yang mempengaruhi perlu dipertimbangkan.
c.
Content:
Kandungan makna dari apa yang kita nyatakan.
d.
Clarity:
Kejelasan yang tidak menimbulkan salah pengertian.
e.
Continuity and
Consistency: ada alur yang tak terputus dengan tahap yang berkesinambungan.
f.
Channels:
Jalurnya adalah baik, melalui indra yang lazim dilakukan dengan berkomunikasi.
g.
Capability:
Menyangkut kemampuan kita sebagai pemeran untuk mencapai tujuan.
Tidak jarang ada keluhan bahwa pesan masih tidak
dimengerti orang lain. Freeman Teague, Jr berujar: Nothing is so simple that it cannot be misunderstood”.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar