Fungsi dan Ruang Lingkup Diplomasi
Pengantar
Diplomasi
berasal dari kata Yunani “diploun” yang berarti melipat, menurut Nicholson pada
masa kekaisaran romawi semua paspor yang melewati jalan milik negara dan
surat-surat jalan yang dicetak pada piringan logam dobel, dilpat dan dijahit
jadi satu dalam cara yang khas. Isi surat resmi negara disimpan di arsip yang
berhubungan dengan hubungan internasional dikenal pada zaman pertengahan
sebagai diplomaticus atau diplomatique. Siapapun yang berhubungan
dengan surat-surat tersebut dikatakan sebagai milik res diplomatique atau bisnis diplomatique.
Menurut Earnest Satow burke memekai kata diplomasi untuk menunujukan
keahlian atau keberhasilan dalam melakukan hubungan internasional dan
perundingan di tahun 1796.
Definisi
Menurut
The Chamber’s twentieth Century Dictionary
diplomasi adlah The art negotiation especially of treaties between state,
politics skill ( seni berunding, khususnya tentang perjanjian di antara
negara-negara keahlian politik. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal
diploasi sebagai seni untuk berunding dan pada praktik negoisasi antara
wakil-wakil dari negara atau sekelompok negara. Harold Nicholson, salah seorang
pengkaji dan praktis yang pandai dalam hal diplomasi abad 20 menitikkan kepada
5 hal yang terkait dalam diplomasi, politik luat negeri, negoisasi mekanisme
pelaksanaan negoisasi tersebut, dan suatu cabang dinas luar negeri, serta
tindakan taktik yang lebih baik. Dalam mengkaji definisi yang telah disebut di
atas, beberapa ha tampak jelas bahwa unsur pokok diplomasi adalah negoisasi,
kedua negoisasi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan negara ketiga,
tindakan-tindakan diplomatik untuk menjaga kepentingan. KM panikkar dalam
bukunya The Principle and Practice of
Dilomacy. Diplomasi dalam hubungannya dengan politik internasional adalah
seni mengerdepankan kepentingan suatu negara. Dalam mengkaji definisi-definisi
yang telah disebutkan beberapa hal tampak jelas. Pertama, jelas bahwa
unsur-unsur pokok diplomasi adalah negoisasi. Kedua negoisasi dilakukan untuk
mengedepankan negara. Ketiga tindakan-tindakan diplomatik diambil untuk menjaga
dan memajukan kepentingan nasional sejauh mungkin bisa dilaksanakan dengan
saran damai. Keempat bisa dinyatakan sebagai suatu tehnik-tehnik diplomasi yang
sering dipakai untuk menyiapkan perang dan bukan untuk menghasilkan perdamaian.
Kelima diplomasi dihubungkan erat dengan tujuan politik luar negeri suatu
negar. Keenam, diplomasimodern dengan suata negara.
Tujuan diplomasi
Kautilya,
ahli strategipolitik di masa dinasti Mauryan di India, memaparkan ada empat
motif diplomasi:
1. Acquisition,
tujuan diplomasi adalah untuk membuat hubungan dengan negara lain (hubungan
diplomatik)
2. Preservation,
tujuan diplomasi adalah untuk menjaga hubungan dengan negara lain
3. Augmentation,
tujuan diplomasi adalah memperluas hubungan diplomatik
4. Proper
Distribution, tujuan diplomasi adalah harmoni, perdamaian atau siddhi
Ratusan
tahun yang lalu kautilya menyimpulkan tujuan utama diplomasi sebagai pengamanan
kepentingan negara sendiri. Dengan kata lain tujuan dari diplomasi yang baik
atau efektif adalah untuk menjamin keuntungan maksimum negara sendiri.
Kepentingan terdepan tampaknya adalah pemeliharaan kemanan nasional, terdapat
tujuan vital yang lain antara lain memajukan ekonomi, perdagangan dan
kepentingan komersial perlindungan warga negara sendiri di negara lain, dan
mengembangkan buda dan ideologi.
Metode diplomasi
Track
I Diplomasi melibatkan pemerintah dengan pemerintah (g to g), sifatnya rahasia
dan biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu konflik dan pertikaian. First
track lebih menekankan peran penting negara dalam mengadakan negoisasi. Track
II/ public diplomasi di definisikan sebagai upaya mencapai kepentingan nasional
suatu negara melalui understanding, informing, dan influencing foreign
audiences. Diplomasi publik bertujuan untuk people to people relations.
Diplomasi publik bertujuan untuk mencari teman di kalangan masyarakat negara
lain.
Instrumen
Diplomasi
Menurut
kautilya ada empat prinsip utama instrumen diplomasi yaitu, sama, dana, danda
dan bedha perdamaian atau negoisasi memberi hadiah atau konsesi, menciptakan
perselisihan mengancam atau menggunakan kekuatan nyata. Apabila negoisasi gagal
mencapai tujuan cara damai, penentangan dalam berbagai bentuk termasuk
penggunaan kekuatan diambil sebagai pengganti.
Fungsi Diplomasi
Salah
satu fungsi diplomasi adalah untuk mendamaikan beragamnya kepentingan ini atau
paling tidak membuatnya berkesusaian. Sebagai
perwakilan negara tugas seorang pejabat perwakilan
adalah menciptakan good will atau pengertian bersama. Diplomasi mempunyai
ruang lingkup menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan menjamin
kepentingan-kepentingan negara-negara melalui negoisasi yang sukses. Apabila
diplomasi gagal, para diplomat menyalahkan lawannya di muka masyarakat
internasional. Pada hakikatnya diplomasi yang sukses adalah kemampuan
menempatkan penekanan yang benar pada setiap keadaan tertentu pada satu atau lebih instrumen diplomasi
termasuk penggunaan kekuatan. Selain itu perwakilan
diplomatik harus menunjukkan penilaian yang tepat dalam situasi yang kompleks
yang memerlukan penyelidikan dan bahan-bahan
informasi seperlunya, pengertian profesional tentang hukum, kebiasaaan, kondisi setempat, dan
lain sebagainya. Menyelenggarakan administrasi dengan cara yang efisien. Aksioma “ when diplomacy stops, war starts”
adalah pernyataan yang tidak benar. Bergainning, yang dalam masa damai disebut
diplomasi, tidak berakhir ketika perang dimulai. Dalam hubungan ini harus
diingat bahwa kapan pun negoisasi damai dilakukan, power berdiri di belakang,
siap siaga, dan bilamana dibutuhkan dibawa ke front depan untuk dijadikan sebagai
ancaman. Ruang lingkupmya
tetap valid meskipun selama perang hanya carany yang berbeda. Fungsi
dan tugas kewajiban dari seorang pejabat diplomat dapat dibagi dalam 4 fase yaitu,
1.
Perwakilan
(Representation) seorang
diplomat merupakan wakil formal sekaligus simbolis negaranya denegara
lain/negara asing dia
merupakan pejabat komunikasi yang normal antara departemen luar negeri dari
negara dimana dia ditempatkan.
2.
Negosiasi (Perundingan)
dalam praktek,
perundingan (negotiation) adalah
sinonim dengan diplomasi. Perundingan adalah usaha par excellence (yang utama) untuk mencapai persetujuan dengan (jalan)
kompromi dan kontak pribadi secara langsung.
3.
Pelaporan, mengumpulkan informasi dan data yang
benar yang berhubungan dengan berbagai aspek negara lain merupakan faktor pokok
bagi perumusan politik luar negeri.
4.
Perlindungan , diplomat mempunyai tugas
ganda perlindungan
Keterbatasan
Dipomasi
Pemecahan kompromi tidak dikatakan selalu bisa
memuaskan pihak-pihak yang terlibat. Meskipun begitu ia bisa dianggap sukses
apabila pihak-pihak yang bersengketa setuju tunduk kepada hasil kompromi.
Ketidakmampuan mediator bisa menyebabkan rusaknya negoisiasi. Dari sini,
keberhasilan diplomasi bergantung pada sebagian besar faktor manusia. Apabila
suatu negara merasa kepentingan vitalnya dipertaruhkan, ia mungkin menolak
untuk melakukan persetujuan yang akan dijatuhkan. Dan apabila mereka merupakan
anggota dua blok yang bermusuhan dan mereka berada dalam ketidakcocokan yang
besar atas sebagian tujuan dan cara-caaara politi luar negeri mereka, maka
mereka umumnya sangat sulit untuk mencapai persetujuan bahkan pada masalah
kecil sekalipun.
Pentingnya
Diplomasi
Dalam hal berdiplomasi merupakan suara peran yang
sangat beragam dan banyak untuk bermain dalam hubungan internasional. Di dalam
dunia yang terdiri dari negara yang berdaulat ini dua faktor diplomasi dan
hukum internasional merupakan yang paling penting dalam pemeliharaan
perdamaian. Pentingnya diplomasi sebagai elemen politik internasional
memperoleh dukungan dari ungkapan Prancis dan Jerman yaitu haute
dan grosse politique .
Daftar pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31035/3/Chapter%20II.pdf
S.L.ROY (diplomasi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar