Fungsi
dan Ruang Lingkup Diplomasi
Diplomasi
adalah seni yang mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negoisasi
dengan cara-cara damai, apabila cara-cara damai gagal untuk memperoleh tujuan
yang diinginkan, diplomasi mengizinkan penggunaan ancaman atau kekuatan nyata
sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuannya (Roy, 1995:4). Ada beberapa hal
yang tampak jelas dalam mengkaji definisi-definisi diplomasi. Pertama, jelas
bahwa unsur pokok diplomasi adalah negoisasi. Kedua, negoisasi dilakukan untuk
mengedepankan kepentingan negara. Ketiga, tindakan tindakan diplomatik untuk
menjaga dan memajukan kepentingan nasional sejauh mungkin bisa dilaksanakan
dengan sarana damai (Roy, 1995:4).
Menurut
Kautilya, diplomat India kawakan India kuno, tujuan diplomasi sebagai
pengamanan kepentingan negara sendiri. Tujuan diplomasi yang baik atau efektif
adalah untuk menjamin keuntungan maksimum negara sendiri (Roy, 1995:6). Dengan
diplomasi maka persabahatan antar negara dapat dibina dan memelihara hubungan
erat dengan negara-negara yang sehaluan dan menetralisir negara yang memusuhi
sehingga menciptakan keamanan kebebasan politik dan integritas tutorialnya.
Ekonomi
juga menjadi faktor penting dalam tujuan diplomasi. Negara- negara kapitalis
terus menerus melakukan ekspansi pasar baru. Negara-negara dengan teknologi
maju telah berusaha mengeksploitasi negara-negara yang secara ekonomi lemah dan
terbelakang. Di sinilah peran diplomasi sangat penting untuk memainkan peranan
agar kedua belah pihak mencapai kepentingan masing-masing secara adil.
Suatu
negara bisa mencapai tujuan-tujuan diplomatiknya melalui berbagai macam cara.
Menurut kautilya, dapat dilakukan melalui penerapan prinsip dari empat prinsip
utama instrument diplomasi, yaitu sama, dana, danda, dan bedha-perdamaian atau
negoisasi, memberi hadiah atau konsesi, menciptakan perselisihan, mengancam
atau menggunakan kekuatan nyata (Roy, 1995:16).
Pengaruh
negara-negara besar sangat menentukan diplomasi yang dijalankan. Berubahnya
pola bipolar ( perimbangan kekuatan ) menjadi satu hegemoni tunggal menyebabkan
juga berubahnya diplomasi dan ruang lingkupnya (Watson, 2005). Negoisasi
menjadi salah satu fungsi utama diplomasi. Diplomasi mempunyai ruang lingkup
menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan menjamin kepentingan negara-negara
melalui negoisasi yang sukses. Apabila negoisasi gagal, para diplomat
menyalahkan lawannya dimuka masyarakat internasional ( Roy, 1995:17).
Seperti
kasus Haji antara Arab Saudi dengan Iran yang gagal mencapai kesepakatan. Iran
menuding otoritas Saudi melakukan sabotase ibadah haji untuk warganya setelah
Saudi menyatakan pengaturan jemaah haji Iran belum ditentukan. Otoritas Iran
juga mengungkapkan bahwa Saudi bersikeras agar visa jemaah Iran dikeluarkan
dari negara ketiga dan tidak mengizinkan jemaah haji Iran terbang ke Saudi
dengan pesawat Iran (harianjogja.com).
Ruang
lingkup diplomasi terus berjalan meskipun perang tetapi menggunakan cara yang
berbeda. Saat ini diplomasi tidak saja dilakukan oleh seorang diplomat tapi
media massa atau media informasi juga memiliki peranan penting dalam
pelaksanaan diplomasi. Tiga cara dasar diplomasi adalah kerjasama, penyesuaian
serta penentangan. Diplomasi mengizinkan penggunaan kekerasan tapi tidak boleh
dianggap bahwa penggunaan kekuatan merupakan suatu alat diplomasi yang penting.
Ini karena tidak ada diplomasi yang gagal dalam perundingan dan pemecah damai
bisa disebut sebagai diplomasi yang baik dan sukses.
Sumber:
Roy,L,S. 1995. “Diplomasi”. PT. Raja
Grafindo Persada:Jakarta.
Watson, Adam,
2005, Diplomacy "The Dialogue Between States", Edisi Revisi
2005, Master-ebook, Routledge, UK
Perundingan berakhir: Iran dan Arab
Saudi gagal capai kesepakatan. 2016. http://www.harianjogja.com/baca/2016/05/28/perundingan-berakhir-iran-dan-arab-saudi-gagal-capai-sepakat-soal-haji-723816. diakses pada
tanggal 14 September 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar