Propaganda dan Diplomasi
Sebelum membahas
lebih lanjut tentang propaganda dan diplomasi saya akan memberikan sedikit
penjelasan tentang apa itu propaganda.
·
Menurut
Garth S Jawet and Victoria o’Donnel propaganda adalah usaha dengan sengaja dan
sistematis untuk membentuk presepsi memanipulasi pikiran,dan mengarahkan
kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.
·
Terence
Qualter, propaganda merupakan suatu usaha yang disengaja oleh beberapa individu
atau kelompok,melalui instrumen komunikasi dengan begitu pada situasi yang
dikontruksikan dari objek yang dipilih sang propagandis.
Tujuan propaganda itu sendiri
adalah untuk mengubah,sikap,opini,dan tingkah laku pihak lain dengan
menggunakan metode komunikasi.
Propaganda adalah instrumen
diplomasi yang paling sering digunakan dan penting. Seolah-olah diplomasi tidak
ada apa-apanya tanpa propaganda. Propaganda adalah merupakan komunikasi politik
yang efektif digunakan yang wujudnya adalah dalm bentuk promosi atau
sosialisasi negara kepada negara lain atau masyarakat lain (Holsti,K.J.,1968
hal;247-248) propaganda adalah dalam rangka menanamkan pengaruh yang sangat
berkaitan dengan power (Watson,2005 hal:41) dan juga
berkaitan dengan kebijaksanaan luar negeri (Holsti,K.J.,1968). Contoh-contoh propaganda itu sendiri dapat
kita lihat pada siaran Radio,TV,Surat Kabar maupun Berita Online yang memang
disengaja disebar keseluruh dunia.
Ada dua hal yang
membedakan antara propaganda dan diplomasi :
§ Propganda lebih ditujukan kepada rakyat negara
itu sendiri dan bukan pada pemerintahnya, sedangkan diplomasi lebih ditujukan
pada pemerintahnya.
§ Propaganda hanya dilakukan hanya demi
kepentingan negara yang membuat propaganda,sedangkan diplomasi dibuat untuk
kepentingan bersama.
Dalam propaganda juga terdapat beberapa tehnik yang dipakai oleh
propagandis:
§ Penggunaan stereo type negative
§ Penggunaan yang disukai dan tidak disukai
§ Selection / selektif
§ Benar-benar berbohong
§ A peal to autnority
Menurut Nancy Snow
propaganda memiliki tiga karateristik :
1.
Merupakan
komunikasi yang disengaja,dan dirancang untuk mengubah sikap orang menjadi
sasaran.
2.
Propaganda
dilakukan uuntuk menguntungkan kepentingan orang yang dituju
3.
Merupakan
informasi satu arah
Contoh kasus
Propaganda :
Jepang merupakan aktor dominan dalam percaturan politik dikawasan
Asia Timur terutama pasca Perang Dunia II ketika jepang menyerah tanpa syarat
pada sekutu, dimana hubungan yang inharmonis antara amerika dan jepang selama
PD II mengalami pergeseran yang signifikan, sehingga memungkinkan peranan
jepang dikawasan mengalami pergeseran terutama persoalan pertahanan keamanan
kecendrungan militer yang selalu dipendensi terhadap baik itu dalam hal
kebijakan maupun dalam bentuk logistic dan perjanjian-perjanjian yang masih
meninggalkan bukti historis bahwa jepang tidak serta merta meninggalkan Amerika
Serikat dikawasan dalam pola penerapan kebijakan Amerika Serikat sendiri hal
ini yang dapat dikaitkan dengan beberapa hal yang bersangkutan dengan
penjanjian Amerika-Jepang dalam bentuk pakta pertahanan keamanan seperti Japanese American Security Treaty hal
ini merupakan keterwakilan dinamika politik yang harmonis serta
inkosintensional baik itu dari pandangan Amerika-Jepang dalam hubungan pasca
Perang Dunia II usai sehingga menjadi buah pemikiran bersama dalam menjaga
dinamika inkonsitensi dalam hubungan bilateral regional maupun internasional.
Hal ini dapat
dilihat harmponisasi hubungan Amerika-Jepang adalah dengan ditetapkannya
kembali Okinawa sebagai basis militer Amerika Serikat dima, AS-Jepang mengakui
bahwa kehadiran militer AS di Jepang,termasuk Okinawa, memberikan gertakan dan
kapabilitas yang diperlukan bagi pertahanan jepang dan bagi pemeliharaan
stabilitas regional, bunyi pernyataan gabungan dari Menteri Luar Negeri AS
Hillary Clinton,Menteri Pertahanan AS Robert Gates, Menteri Luar Negeri Jepang
Katsuya Okada dan Menteri Pertahanan Jepang Hatoyama mengatakan bahwa Obama
menyampaikan penghargaanya bahwa kedua negara bisa mencapai kesepakatan.
Dan dalam kasus
diatas bahwa propaganda yang dilakukan AS terhadap Jepang diman Jepang sendiri
tidak diperbolehkan membuat pasukan Militer snediri.
Dengan seiringnya
waktu dapat kita ketahui juga bahwa dalam perkembang Media Masa yang sangat
pesat sampai sekarang ini propaganda menajdi salah satu instrumen utama
Diplomasi.
Referensi :
Roy, S.L,. 1991, Diplomasi,
Rajawali Pers,Jakarta.
Watson,Adam, 2005, Diplomacy
“The Dialouge Betwen States’’, Edisi Revisi 2005,Master-ebook,Routledge,UK
Holsti, K.J., 1967, International
politik “A Framework For Analysis,”Master-ebook Prentice Hall, New Jersey,USA
http://www.suaramedia.com/berita-dunia/amerika/15978-dialog-hawaii-clinton-harapan-bagi-konflik-as-jepang.html;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar