Kamis, 15 September 2016

Diplomasi - Mazayu Adliah (2014230123)



Fungsi dan Ruang Lingkup Diplomasi
Diplomasi merupakan seni mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negosiasi dengan cara-cara damai apabila mungkin, dalam berhubungan dengan negara lain. apabila cara-cara damai gagal untuk memepreoleh tujuan yang diinginkan, diplomasi mengizinkan penggunaan ancaman atau kekuatan nyata sebagai cara untuk menccapat tujuan-tujuannya.
Hubungan suatu negara dengan negara lain tergantung pada tatanan dunia yang selalu berubah. Oleh karenanya diplomasi suatu negara juga harus mengalami transformasi yang perlu untuk mengabdi kepentingan nasional dalam kondisi-kondisi yang berubah.
Salah satu fungsi diplomasi adalah untuk mendamaikan beragamnya kepentingan ini atau paling tidak membuatnya berkesesuaian. Diakui secara luas bahwa salah satu fungsi utama diplomasi adalah negosiasi. Namun diplomasi memiliki beberapa fungsi lain, yaitu:
a.       meningkatkan dan mengembangkan kerja sama dalam bidang politik, keamanan, sosial dan budaya, maupun ekonomi.
b.      Dapat terciptanya persatuan dan kesatuan untuk negara satu dengan negara lain.
c.       Dapat memberikan pelayanan ataupun perlindungan kepada warga negara asing yang berada pada negara tertentu juga terjadi masalah.
 Diplomasi mempunyai ruang lingkup menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan menjamin kepentingan negara-negara melalui negosiasi yang sukses. Apabila negosiasi gagal, para diplomat menyalahkan lawannya di muka masyarakat internasional.
Bila kepentingan suatu negara tidak sejalan dengan kepentingan negara lain dan itu vital, maka ia akan berusaha untuk memecahkanmasalah itu melalui bargaining “take and give” untuk mencapai kesesuaian.
Secara universal diakui bahwa tujuan diplomasi yang baik adalah untuk memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Tiga cara dasar diplomasi adalah kerja sama, penyesuaian serta penentangan. Juga umumnya diterima bahwa pencapaian tujuan melalui sarana damai lebih disukai dan tak ada diplomasi yang menekankan pada penentangan ancaman, atau penggunaan kekuatan, yang dianggap baik dan ideal dikarenakan tak ada perang yang bisa selalu diramalkan hasilnya dan bahkan peperangan yang berhasil pun bisa membawa suatu bangsa ke titik kelelahan.
Hakikat diplomasi yang sukses adalah kemampuan menempatkan penekanan yang benar pada setiap keadaan tertentu pada satu atau lebih instrumen diplomasi termasuk penggunaan kekuatan.
Perang dengan sendirinya bukan dengan sendirinya merupakan alternatif bagi negosiasi, merupakan bargaining yang dilakukan dengan kekerasan. Dalam hubungan ini harus diingat bahwa kapan pun negosiasi damai dilakukan, power berdiri dibelakang.
Dengan demikian ruang-lingkup diplomasi tidak berakhir dengan adanya penghentian perdamaian. Ruang-lingkupnya tetap valid meskipun selama perang, hanya caranya yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar