Fungsi dan Ruang
Lingkup Diplomasi
Diplomasi
merupakan seni mengedepankan kepentingan suatu negara melalui negosiasi dengan
cara-cara damai apabila mungkin, dalam berhubungan dengan negara lain. apabila
cara-cara damai gagal untuk memepreoleh tujuan yang diinginkan, diplomasi
mengizinkan penggunaan ancaman atau kekuatan nyata sebagai cara untuk menccapat
tujuan-tujuannya.
Hubungan
suatu negara dengan negara lain tergantung pada tatanan dunia yang selalu
berubah. Oleh karenanya diplomasi suatu negara juga harus mengalami
transformasi yang perlu untuk mengabdi kepentingan nasional dalam
kondisi-kondisi yang berubah.
Salah
satu fungsi diplomasi adalah untuk mendamaikan beragamnya kepentingan ini atau
paling tidak membuatnya berkesesuaian. Diakui secara luas bahwa salah satu
fungsi utama diplomasi adalah negosiasi. Namun diplomasi memiliki beberapa
fungsi lain, yaitu:
a. meningkatkan
dan mengembangkan kerja sama dalam bidang politik, keamanan, sosial dan budaya,
maupun ekonomi.
b. Dapat
terciptanya persatuan dan kesatuan untuk negara satu dengan negara lain.
c. Dapat
memberikan pelayanan ataupun perlindungan kepada warga negara asing yang berada
pada negara tertentu juga terjadi masalah.
Diplomasi mempunyai ruang lingkup
menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan menjamin kepentingan negara-negara
melalui negosiasi yang sukses. Apabila negosiasi gagal, para diplomat
menyalahkan lawannya di muka masyarakat internasional.
Bila
kepentingan suatu negara tidak sejalan dengan kepentingan negara lain dan itu
vital, maka ia akan berusaha untuk memecahkanmasalah itu melalui bargaining
“take and give” untuk mencapai kesesuaian.
Secara
universal diakui bahwa tujuan diplomasi yang baik adalah untuk memilih cara
yang tepat untuk mencapai tujuan. Tiga cara dasar diplomasi adalah kerja sama,
penyesuaian serta penentangan. Juga umumnya diterima bahwa pencapaian tujuan
melalui sarana damai lebih disukai dan tak ada diplomasi yang menekankan pada penentangan
ancaman, atau penggunaan kekuatan, yang dianggap baik dan ideal dikarenakan tak
ada perang yang bisa selalu diramalkan hasilnya dan bahkan peperangan yang
berhasil pun bisa membawa suatu bangsa ke titik kelelahan.
Hakikat
diplomasi yang sukses adalah kemampuan menempatkan penekanan yang benar pada
setiap keadaan tertentu pada satu atau lebih instrumen diplomasi termasuk
penggunaan kekuatan.
Perang
dengan sendirinya bukan dengan sendirinya merupakan alternatif bagi negosiasi,
merupakan bargaining yang dilakukan dengan kekerasan. Dalam hubungan ini harus
diingat bahwa kapan pun negosiasi damai dilakukan, power berdiri dibelakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar