Propaganda Dan Diplomasi
Sebelum
masuk pembahasan propaganda dan diplomasi, penulis akan memaparkan terlebih
dahulu apa itu propaganda. Menurut Terrence Qualter mendifinisikan propaganda sebagai
“Usaha yang disengaja oleh beberapa individu atau kelompok melalui pemakaian
Instrumen komunikasi dengan maksud bahwa pada situasi tertentu reaksi dari
mereka yang dipengaruhi adalah seperti apa yang diniginkan oleh sang
propagandis”.Sejatinya tujuan propaganda adalah mendapat dukungan dan pengaruh
masyarakat luas, karena opini yang dibangun akan menciptakan kesan pada
masyarakat baik isi propaganda tersebut benar sepenuhnya atau bahkan palsu
seluruhnya.
Propaganda
memiiki 7 elemen penting, yaitu
1. Adanya
komunikator untuk menyampaikan informasi
2. Adanya
komunikan untuk menerima informasi
3. Terdapat
kebijakan politik propaganda
4. Pesan
disampaikan dengan efektif
5. Terdapat
sarana atau medium
6. Menggunakan
teknik yang selektif
7. Kondisi
yang memungkinkan
Maksud
dari kondisi yang memungkinkan dalam elemen ke-tujuh adalah kondisi yang tepat
dimana propaganda harus di sebarkan melalui media. Dimana Hitler menjelaskan
dalam bukunya Mein Kampf, propaganda supaya berhasil harus mencoba mnimbulkan
emosi saja melalui “menginspirasikan fanatisme dan kadang-kadang hysteria”
Hitler menjelaskan bahwa untuk menerapkan propaganda yang sukses intensitas
kebohongan harus banyak sekali. Dengan kata lain mebuat propaganda tidak
setengah-setenagah namun harus pasti.
Tujuan
dari propaganda hanya bisa didukung dengan diplomasi yang tepat. Diplomasi
melalui komunikasi transnasional atau propaganda apabila tidak didukung oleh
pengetahuan yang sempurna tentang psikologis manusia yang terlibat , bahkan
bisa memperoleh kegagalan akibat pengetahuan yang kurang sempurna tentang
sistem yang digunakan atau kesalahan pendekatan yang digunakan.
Kemudian seelah melihat sekilas apa itu
propaganda dan unsur apa saja yang ada di dalamnya, penulis mencoba mejelaskan
apa itu diplomasi. Diplomasi sendiri menurut The Chambers Twentieth Century
Dictionary, diplomasi adalah seni berunding, khususnya tentang perjanjian
diantara negara-negara. Dan KM Panikkar dalam bukunya The Prenciple and
Practice of Diplomacy menyatakan “Diplomasi dalam hubunganya dengan politik
internasional, adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negaradalam
hubungannya dengan negara lain”.
Dari
kedua pemamaparan diatas tentang Propaganda dan diplomasi, penulis mencoba
memberikan sebuah contoh kasus tentang Invasi AS ke Irak pada masa George W.
bush, dimana penyerangan gedung WTC dan
Pentagon menjadi cikal bakal AS mengeluarkan propaganda tentang War On teroris
kepada dunia. Bush menyatakan dalam pidato nya “either you with us or with
youre with the terrorist” dimana amerika menjadi imun kepada umat muslim dan
irak menjadi salah satu kambing hitamnya amerika karena dicurigai memiliki alat
pemusnah massal atau weapon mass distruction. Irak dalam kepemimpinan saddam
husesin dituduh atau divurigai membuat dan memiliki nuklir untuk menyerang
negara amerika. Hal tersebut membuat amerika melakukan Operation Iraqi of
Freedom dimana tujuan nya adalah mencari nuklir yang disinyalir dimiliki oleh
Irak. Invasi yang dilakukan mendapatkan kecaman dunia Internasional karena
memporakporandakan irak tanpa ada bukti kuat bahkan sampai irak hancur nuklir
tersbut tidak ditemukan. Sebeneanya jika ditarik dari kepentingan nasional
amerika sebagai negara besar adalah hal wajar mereka membuat propaganda dan
kebijakan untuk melindungi negara mereka, namun apabila dilihat lebih jauh
lagi, sebenarnya amerika memiliki tujuan utama mereka yaitu minyak dimana
pasokan minyak amerika mulai menipis sejak monopoli negara pemilik minyak dengan adanya anggota opec. Dimana membuat
amerika sebgai kebutuhan dasar adalah minyak membuat suatu propaganda agar
dapat memasuki negara irak dan mencoba mengambil minyak disana.
Roy,
S.L 1991. Diplomas. Rajawali, Press. Jakarta.
Holsti,
K.J. 1987. Politik Internasional Suatu Kerangka Analisis. Binacipta. Bandung.
e-journal-s1.undip.ac.id
(diakses pada tanggal 21 september 2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar