Kamis, 22 September 2016

Propaganda dan Diplomasi - Moh Reza Pahlevi (2014230080)



Propaganda Dan Diplomasi

Sebelum masuk pembahasan propaganda dan diplomasi, penulis akan memaparkan terlebih dahulu apa itu propaganda. Menurut Terrence Qualter mendifinisikan propaganda sebagai “Usaha yang disengaja oleh beberapa individu atau kelompok melalui pemakaian Instrumen komunikasi dengan maksud bahwa pada situasi tertentu reaksi dari mereka yang dipengaruhi adalah seperti apa yang diniginkan oleh sang propagandis”.Sejatinya tujuan propaganda adalah mendapat dukungan dan pengaruh masyarakat luas, karena opini yang dibangun akan menciptakan kesan pada masyarakat baik isi propaganda tersebut benar sepenuhnya atau bahkan palsu seluruhnya.
Propaganda memiiki 7 elemen penting, yaitu
1.      Adanya komunikator untuk menyampaikan informasi
2.      Adanya komunikan untuk menerima informasi
3.      Terdapat kebijakan politik propaganda
4.      Pesan disampaikan dengan efektif
5.      Terdapat sarana atau medium
6.      Menggunakan teknik yang selektif
7.      Kondisi yang memungkinkan
Maksud dari kondisi yang memungkinkan dalam elemen ke-tujuh adalah kondisi yang tepat dimana propaganda harus di sebarkan melalui media. Dimana Hitler menjelaskan dalam bukunya Mein Kampf, propaganda supaya berhasil harus mencoba mnimbulkan emosi saja melalui “menginspirasikan fanatisme dan kadang-kadang hysteria” Hitler menjelaskan bahwa untuk menerapkan propaganda yang sukses intensitas kebohongan harus banyak sekali. Dengan kata lain mebuat propaganda tidak setengah-setenagah namun harus pasti.
Tujuan dari propaganda hanya bisa didukung dengan diplomasi yang tepat. Diplomasi melalui komunikasi transnasional atau propaganda apabila tidak didukung oleh pengetahuan yang sempurna tentang psikologis manusia yang terlibat , bahkan bisa memperoleh kegagalan akibat pengetahuan yang kurang sempurna tentang sistem yang digunakan atau kesalahan pendekatan yang digunakan.
 Kemudian seelah melihat sekilas apa itu propaganda dan unsur apa saja yang ada di dalamnya, penulis mencoba mejelaskan apa itu diplomasi. Diplomasi sendiri menurut The Chambers Twentieth Century Dictionary, diplomasi adalah seni berunding, khususnya tentang perjanjian diantara negara-negara. Dan KM Panikkar dalam bukunya The Prenciple and Practice of Diplomacy menyatakan “Diplomasi dalam hubunganya dengan politik internasional, adalah seni mengedepankan kepentingan suatu negaradalam hubungannya dengan negara lain”.
Dari kedua pemamaparan diatas tentang Propaganda dan diplomasi, penulis mencoba memberikan sebuah contoh kasus tentang Invasi AS ke Irak pada masa George W. bush, dimana  penyerangan gedung WTC dan Pentagon menjadi cikal bakal AS mengeluarkan propaganda tentang War On teroris kepada dunia. Bush menyatakan dalam pidato nya “either you with us or with youre with the terrorist” dimana amerika menjadi imun kepada umat muslim dan irak menjadi salah satu kambing hitamnya amerika karena dicurigai memiliki alat pemusnah massal atau weapon mass distruction. Irak dalam kepemimpinan saddam husesin dituduh atau divurigai membuat dan memiliki nuklir untuk menyerang negara amerika. Hal tersebut membuat amerika melakukan Operation Iraqi of Freedom dimana tujuan nya adalah mencari nuklir yang disinyalir dimiliki oleh Irak. Invasi yang dilakukan mendapatkan kecaman dunia Internasional karena memporakporandakan irak tanpa ada bukti kuat bahkan sampai irak hancur nuklir tersbut tidak ditemukan. Sebeneanya jika ditarik dari kepentingan nasional amerika sebagai negara besar adalah hal wajar mereka membuat propaganda dan kebijakan untuk melindungi negara mereka, namun apabila dilihat lebih jauh lagi, sebenarnya amerika memiliki tujuan utama mereka yaitu minyak dimana pasokan minyak amerika mulai menipis sejak monopoli negara pemilik minyak  dengan adanya anggota opec. Dimana membuat amerika sebgai kebutuhan dasar adalah minyak membuat suatu propaganda agar dapat memasuki negara irak dan mencoba mengambil minyak disana.
Sumber :
Roy, S.L 1991. Diplomas. Rajawali, Press. Jakarta.
Holsti, K.J. 1987. Politik Internasional Suatu Kerangka Analisis. Binacipta. Bandung.
e-journal-s1.undip.ac.id (diakses pada tanggal 21 september 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar