Jumat, 23 September 2016

Propaganda dan Diplomasi - Diva Sabella (2014230067)



    Propaganda dan Diplomasi

            Dalam politik hubungan internasioal ada banyak hal yang menentukan jalannya perpolitikan termaksud taktik propaganda dan diplomasi saya akan menjelaskan tentang pengertian propaganda menurut Terence Qualter , merupakan suatu usaha yang disengaja oleh beberapa individu atau kelompok ,melalui instrumen komunikasi dengan begitu pada situasi yang dikontruksikan dari objek yang dipilih oleh sang propagandis. Definisi propaganda menurut Ferdinand Tonnies bahwa propanda adalah suatu kegiatan untuk menggerakkan (mobilisize) pendapat secara umum (mass opinion) secara besar-besaran yang bertujuan menyebarkan suatu ide tanpa memperdulikan kecocokan dan kebenarannya. Jadi dapat dilihat bahwa propaganda dalam dunia perpolitikan sangat banyak gerak geriknya. Tetapi propaganda hanya bisa mendukung diplomasi apabila dilakukan hanya tepat. Diplomasi melalui komunikasi transnasional atau propaganda apabila tidak didukung oleh penghetauan yang sempurna tentang psikologi manusia yang terlibat ,sering gagal memperoleh hasil yang diinginkan atau bahkan menimbulkan hasil yang berkebalikan ,akibat pengehatauan yang kurang sempurna tentang sistem yang digunakan atau kesalahan pendekatan yang digunakan.

            Lalu propaganda yang telah terjadi adalah Turki – Yunani ,hal ini digembar gemborkan oleh video yang menyebutkan bahwa penjaga pantai pasukan yunani menenggelamkan perahu orang orang pengungsi suriah yang diselamatkan oleh yunani padahal penjaga lepas pantai yunani saja sudah 6 bulan tidak bertugas dilaut dan pihak yunani pun selalu membuka pintu untuk para pengungsi. Kemana kah bangsa turki disaat yunani selalu menyelamatkan pengungsi? Mengapa semua pengungsi sebelumnya tidak ada yang datang ke turki? Serta propaganda yang terjadi di timur tengah atas masalah sunni-syiah yang sebenarnya mereka hidup damai namun pada saat iran melepaskan diri dari amerika atau revolusi terjadi pecah lah isu tersebut. Propaganda yang dilakukan oleh negara negara tidak hanya sekali namun sering. Menurut saya hal hal ini terjadi sejak jaman perang dan masih terjadi sampai sekarang. Jika suatu negara tidak mendapatkan keinginannya dengan cara yang halus maka propaganda pun akan dilakukan dengan mengkaji masalah internal negara tersebut dan memblow up nya masalah tersebut dimedia karena akan sangat cepat.

Referensi:
Roy, S.L          1991,Diplomasi , Rajawali Pers , Jakarta.
Berdasarkan laporang langsung dengan  teman saya orang yunani
Riswandi, 2009. Komunikasi Politik. Graha Ilmu. Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar