Propaganda dan Diplomasi
Dalam politik hubungan internasioal
ada banyak hal yang menentukan jalannya perpolitikan termaksud taktik
propaganda dan diplomasi saya akan menjelaskan tentang pengertian propaganda
menurut Terence Qualter , merupakan suatu usaha yang disengaja oleh beberapa
individu atau kelompok ,melalui instrumen komunikasi dengan begitu pada situasi
yang dikontruksikan dari objek yang dipilih oleh sang propagandis. Definisi
propaganda menurut Ferdinand Tonnies bahwa propanda adalah suatu kegiatan untuk
menggerakkan (mobilisize) pendapat secara umum (mass opinion) secara
besar-besaran yang bertujuan menyebarkan suatu ide tanpa memperdulikan
kecocokan dan kebenarannya. Jadi dapat dilihat bahwa propaganda dalam dunia
perpolitikan sangat banyak gerak geriknya. Tetapi propaganda hanya bisa
mendukung diplomasi apabila dilakukan hanya tepat. Diplomasi melalui komunikasi
transnasional atau propaganda apabila tidak didukung oleh penghetauan yang
sempurna tentang psikologi manusia yang terlibat ,sering gagal memperoleh hasil
yang diinginkan atau bahkan menimbulkan hasil yang berkebalikan ,akibat pengehatauan
yang kurang sempurna tentang sistem yang digunakan atau kesalahan pendekatan
yang digunakan.
Lalu propaganda yang telah terjadi
adalah Turki – Yunani ,hal ini digembar gemborkan oleh video yang menyebutkan
bahwa penjaga pantai pasukan yunani menenggelamkan perahu orang orang pengungsi
suriah yang diselamatkan oleh yunani padahal penjaga lepas pantai yunani saja sudah
6 bulan tidak bertugas dilaut dan pihak yunani pun selalu membuka pintu untuk
para pengungsi. Kemana kah bangsa turki disaat yunani selalu menyelamatkan
pengungsi? Mengapa semua pengungsi sebelumnya tidak ada yang datang ke turki?
Serta propaganda yang terjadi di timur tengah atas masalah sunni-syiah yang
sebenarnya mereka hidup damai namun pada saat iran melepaskan diri dari amerika
atau revolusi terjadi pecah lah isu tersebut. Propaganda yang dilakukan oleh
negara negara tidak hanya sekali namun sering. Menurut saya hal hal ini terjadi
sejak jaman perang dan masih terjadi sampai sekarang. Jika suatu negara tidak
mendapatkan keinginannya dengan cara yang halus maka propaganda pun akan
dilakukan dengan mengkaji masalah internal negara tersebut dan memblow up nya
masalah tersebut dimedia karena akan sangat cepat.
Referensi:
Roy, S.L 1991,Diplomasi ,
Rajawali Pers , Jakarta.
Berdasarkan laporang langsung
dengan teman saya orang yunani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar